SELAMAT DATANG

Selamat datang di official blogsite Klinik Umum 24 Jam Melia Medika.
Di dalam blogsite ini dapat anda ikuti perkembangan klinik kami dan anda bisa mendapatkan informasi - informasi menarik seputar masalah kesehatan.
Silahkan menjelajahi blogsite kami dan jangan lupa tinggalkan komentar - komentar anda kepada kami, agar kami dapat meningkatkan kualitas pelayanan kami kepada anda.

Friday, October 23, 2009

Susu Sapi Bukan Untuk Manusia dan Ternyata Bisa Menyebabkan OSTEOPOROSIS

SUSU SAPI BUKAN UNTUK MANUSIA


TIDAK ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu -kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

Itu semua gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya, ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: "The Miracle of Enzyme" (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.
Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan enzim induk yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.

Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang jelek: benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.
Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.

Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.
Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak lomba lari oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.
Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi modal oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam lumbung enzim-induk. Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari lumbung-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian. Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan jelek itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan pengobatan seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan pengobatan alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.

Saran Pembaca : Tanya ke dokter specialis Gizi untuk membuktikan betapa baik nya mengkonsumsi susu kacang kedelai ( tidak utk yg kadar asam urat tinggi ) sebagai pengganti susu sapi. Bisa dibuat sendiri dirumah dan murah meriah. Yg penting proses nya hygienes serta minum dgn kadar manis yg seminim mungkin.


Disadur dari :KOMPAS, Juli 23rd, 2009

Monday, October 19, 2009

Company Profile


Klinik Umum dan Apotek 24 Jam MELIA MEDIKA
Komplek Ruko Duta Garden Square H / 22

Jalan Husein Sastra Negara Tangerang - 15124
Email : meliamedika@gmail.com



-->
Klinik 24 Jam MELIA MEDIKA hadir menjawab tantangan kebutuhan masyarakat akan keberadaan sebuah klinik yang mampu melayani selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu non stop dan dilengkapi dengan obat – obatan dan fasilitas yang memadai, terutama dalam keadaan yang bersifat emergensi serta sistem administrasi yang ringkas.
MELIA MEDIKA secara resmi didirikan pada bulan Agustus 2009 dengan badan hukum perseorangan dan telah mulai beroperasi pada bulan Oktober 2009. Hingga saat ini sudah terdapat beberapa perusahaan yang telah mempercayakan fasilitas kesehatan karyawannya kepada MELIA MEDIKA.
Hanya sekitar 5 menit dari gerbang tol bandara Soekarno – Hatta dan jalan raya Daan mogot, MELIA MEDIKA yang terletak di Komplek Ruko Duta Garden Square Blok C No. 2, Jalan Husein Sastra Negara, Tangerang menjadi sangat mudah untuk dijangkau dari segala penjuru baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan angkutan umum.
Dan dengan dikelilingi oleh lingkungan perumahan padat penduduk dan kawasan industri serta area pergudangan, membuat kehadiran MELIA MEDIKA di antaranya menjadi sangat berarti bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Saat ini dengan didukung oleh 3 orang dokter umum yang bertugas selama 24 jam penuh yang bertugas setiap hari serta obat - obatan yang cukup lengkap dan tersedianya fasilitas peralatan pertolongan pertama (minor set, tabung O2 dan infus set), klinik MELIA MEDIKA siap melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan dan pengobatan.

Pada bulan September 2015, kami melakukan penambahan fasilitas pada klinik kami berupa Apotek yang juga melayani pasien selama 24 Jam, 7 hari seminggu.

Saat ini kami juga melayani pemeriksaan Narkoba baik bagi perorangan maupun untuk instansi, sekolah ataupun perusahaan. Standar alat pemeriksaan narkoba yang kami gunakan mengikuti standar dari lembaga pemeriksaan narkoba di Indonesia.

Adapun fasilitas yang dapat diberikan oleh klinik 24 jam MELIA MEDIKA :
· Dokter jaga dan Apotek 24 jam
· Pertolongan pertama emergensi / kegawat daruratan
· Keluarga berencana
· Pemeriksaan dan pengobatan gigi oleh dokter gigi
· Home / company visite
· Peralatan steril
· Obat – obatan yang terjamin keasliannya dan cukup lengkap sesuai dengan DOEN serta dengan harga terjangkau
· Medical check up dengan dukungan dari laboratorium Bio Medika

-->
Fasilitas tambahan yang juga tersedia di klinik MELIA MEDIKA :
· Akupuntur (Praktek dengan perjanjian)
· Chiropractic ( Praktek dengan perjanjian)
MELIA MEDIKA berkomitmen akan terus meningkatkan kualitas dan fasilitas pelayanannya serta akan terus melayani dengan hati. (cmpv)


-->
Kami hadir melayani anda dan kami melayani dengan hati.
Come and visit us now.